]

Bumi dan Manusia


"Manusia ibarat petani di alam ini, dengan bumi sebagai ladangnya. Tumbuhan berperan sebagai palawijanya dan hewan sebagai ternaknya "
-
Dahulu kala, di sebuah negeri nun jauh disana. Hiduplah seorang petani bernama Manusia.Dia memiliki ladang bercocok tanam yg bernama Bumi. Di dalam kebun itu petani menanam tanaman pangan / palawija yg biasa disebut Flora. Tak jauh dari sana, ada sebuah kandang hewan. Isinya adalah ternak milik petani yg bernama Fauna
Setiap hari, petani selalu rajin berkunjung ke ladangnya. Dia sangat menyayangi ladangnya. Mulai dari menanam, menyebar benih, membajaknya sampai panen semua dilakukannya sendiri. Dia juga sangat menyayangi hewan ternaknya. Mulai dari memberi makan, membersihkan kandang, menggembalakannya, semua dilakukan oleh petani sendiri.
Untuk petani, perkebunan dan ternaknya adalah segala-galanya. Walau terkadang berat, tapi dia sangat mencintai apa yg dilakukannya. Tak pernah ada keluh yg terucap dari bibirnya, tak pernah ada keringat yg tak disyukurinya.
Siang itu begitu terik, saat itu petani sedang berteduh di saung dekat ladangnya. Dari kejauhan terlihat seseorang menuju ke ladangnya. Orang itu terlihat sangat rapi.Dandanannya perlente, mengenakan setelan jas lengkap dgn dasinya ditambah dgn topi koboy dan sepatu bootnya. Petani mengenali orang itu. Dia adalah Teknologi, teman petani dari kota.
Teknologi adalah orang yg cerdas dan berpikiran maju. Dia selalu berpikir perkembangan adalah segalanya. Pada awalnya teknologi adalah teman yg baik. Dia membantu petani dgn segala pengetahuannya.
Teknologi memberikan ilmu untuk menggunakan pestisida, dari pada menunggu bantuan alam. Dia juga mengajarkan cara memakai mesin bajak, dari menggunakan tenaga hewan seperti kerbau.
Pada akhirnya, Teknologi meminta imbalan dari petani. Dia berharap bisa membeli beberapa petak tanah dari petani.
Petani pun mengabulkannya ....
Lalu teknologi mengajak temannya dari kota yg bernama INDUSTRI. Bersama industri pula teknologi akhirnya mendirikan pabrik pabrik disna, mereka pun meraup keuntungan besar dari pabrik pabrik itu.
Beberapa tahun pun berlalu, petani hanya bisa termangu meratapi nasibnya. Ladang yg dulu dibanggakannya kini hancur terkena polusi dari pabrik. Tak ada tumbuhan yg bisa tumbuh di dalamnya. Hewan hewan ternak kesayangannya pun kini musnah, semua mati terserang penyakit yg sampai sekarang blm diketahui namanya.
Tanah petani yg dulu luas, kini telah habis dia jual kepada teknologi. Teknologi pun mengubahnya menjadi pabrik pabrik.
Kini petani hanya tinggal di gubuk kecil. Setiap hari di hanya bisa duduk di kursi reotnya, meratapi keberadaan tanah yg dulu hijau, kini gersang dan tandus.Setiap waktu hanya debu jalanan yg setia menemani. Air sungai pun tak lagi jernih, habis tercemar oleh limbah pabrik.
Petani hanya terdiam dan menangis meratapi keberadaannya. Hanya sesak yg bertumpuk, menggumpal sesak dlm nafasnya.
"KATA UNTUK DUNIA by Nandar Awaludin"
-Sehebat apapun teknologi mengubah manusia, bila pada akhirnya bumi tak dirawat. Itu sama saja merugikan manusia itu sendiri-

0 Response to "Bumi dan Manusia"